Monday, November 19, 2012

Kalau Ingin Subur, Panjang Ekor Sperma Harus Seragam

Panjang pendek ekor sperma yang dihasilkan oleh seorang laki-laki tidak pernah sama. Hingga rentang keberagaman tertentu, perbedaan itu tidak menjadi masalah. Tetapi bagi yang susah menghamili pasangan, maka sebaiknya diseragamkan.

Menurut penelitian di Brown University, keberagaman ukuran panjang pendek ekor sperma berhubungan dengan status kesuburan seorang laki-laki. Makin jauh rentang keberagaman panjang ekornya, sperma akan semakin sulit membuahi sel telur pasangan.

Dalam penelitian yang dipimpin oleh Jim Mossman tersebut, keberagaman ekor sperma atau flagellum mencerminkan seberapa banyak sel sperma yang tidak bisa berenang. Sayangnya, tidak bisa dipastikan sperma yang ekornya panjang atau pendek yang susah berenang.

"Penelitian kami mengungkap bahwa laki-laki yang menghasilkan sperma jago berenang umumnya memiliki perbedaan ukuran sperma yang lebih sempit rentang perbedaannya," kata Jim Mossman dalam penelitiannya seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Jumat (16/11/2012).

Kesimpulan itu ditarik dari hasil pengamatan terhadap sampel sperma dari 103 laki-laki yang diambil secara acak. Sampel sperma itu diamati bentuk dan ukurannya, lalu dibandingkan rentang perbedaan ukuran yang teramati pada masing-masing sampel.

Para peneliti tidak menemukan hubungan yang signifikan antara tingkat kesuburan dengan ukuran panjang ekor sperma rata-rata, tetapi lebih terkait dengan rentang perbedaan yang terdapat dalam satu sampel. Makin beragam, makin tidak subur meskipun kalau diambil rata-rata mungkin lebih panjang.

Temuan ini juga menunjukkan bahwa inkonsistensi ukuran panjang ekor yang dihasilkan dari satu pabrik menunjukkan adanya gangguan pada spermatogenesis atau proses pembentukan sperma. Gangguan pada proses tersebut dikaitkan dengan kemampuan sperma yang dihasilkan, untuk berenang menuju sel telur.

No comments:

Post a Comment