Thursday, November 8, 2012

Orang-orang yang Tubuhnya Jadi 'Mengerikan' Akibat Efek Samping Obat


Obat diberikan oleh dokter tentu untuk menyembuhkan suatu penyakit. Tapi selain menyembuhkan beberapa obat juga memiliki efek samping, mulai dari yang paling ringan bikin ngantuk hingga yang paling 'mengerikan'.

Berikut beberapa kondisi 'mengerikan' yang terjadi akibat efek samping obat, seperti dirangkumdetikHealth, Senin (5/11/2012):


1. Mary Holder, kulit jadi seperti ular karena obat lupus
Mary Holder (46 tahun) telah kehilangan 98 persen kulit di tubuhnya dan hampir meninggal dunia ketika tubuhnya mulai melepuh dan 'terbakar' setelah mengonsumsi obat untuk mengobati penyakit lupus, kondisi autoimun yang langka.

Obat Quinoric diresepkan pada ibu dua anak ini meskipun petugas medis tahu obat ini bisa menyebabkan kondisi kulit menyakitkan yang disebut Stevens-Johnson Syndrome (SJS).


2. William McKee, jadi waria karena efek obat anti-botak

William McKee (38 tahun) ingin mengobati kerontokan rambutnya menggunakan Propecia, obat kebotakan yang diproduksi oleh Merck Sharp & Dohme. Namun ia menyesali keputusannya itu karena obat ini telah mengubahnya menjadi seorang wanita.

Obat tersebut tak begitu manjur mengatasi kebotakannya. Alih-alih rambut tumbuh subur, tapi bagian lain dari tubuhnya yang justru tumbuh subur. McKee mengatakan bahwa tubuhnya mengalami perubahan fisik, dimulai dengan munculnya payudara, kemudian dilanjutkan dengan perubahan bahu dan pinggul.

3. Calvin Lock, kulit mengelupas karena obat penurun demam

Calvin Lock yang berasal dari Littleport, Cambridge ini diberi salah satu jenis ibuprofen dengan merek dagang Nurofen for Children oleh ibunya untuk mengobati flu yang dialaminya.

Malang bagi Calvin, lima hari kemudian ia terbangun di pagi hari dan mendapati telinganya terasa seperti terbakar dan muncul ruam di muka dan perutnya. Kulitnya melepuh seperti terbakar. Tak lama setelah itu, kondisi Calvin memburuk dan akhirnya ia harus diopname ke ICU selama tiga hari.

4. Nana, gadis yang berjanggut karena obat anemia
Nana (16 tahun), gadis asal Jinhua, provinsi Zhejiang, China didiagnosis dengan anemia aplastik, suatu kondisi yang mengancam nyawa di mana sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel baru yang cukup untuk mengisi sel-sel darah.

Untuk menyelamatkan nyawanya, dokter meminta Nana menjalani terapi obat. Dua tahun kemudian indikator darahnya memang sudah kembali normal. Namun salah satu efek samping dari terapi menyebabkan Nana menderita kondisi langka yang disebut hirsutisme, yang membuat tubuhnya ditumbuhi rambut secara berlebihan. Ia kini jadi punya kumis, janggut dan jambang.

5. Guo Qingbo, payudara membesar karena pil KB

Enam tahun yang lalu, Guo Qingbo (50 tahun) yang tinggal di sebuah desa di provinsi Shandong, China, mengikuti saran dokter yang memintanya keramas dengan menggunakan obat kontrasepsi untuk mengatasi kebotakannya.

Sejak saat itu rambutnya memang tumbuh lebih banyak, namun payudaranya juga ikut tumbuh makin membesar dan terus membesar, hingga tampak seperti dua bola besar yang menggantung di dadanya.

6. Gejala menopause di usia 11 tahun

Gadis asal Italia sudah mengalami gejala menopause di usia 11 tahun, seperti hot flashes yaitu berkeringat di malam hari. Ditengarai ia mengonsumsi herbal yang disebut saw palmetto atau Serenoa repens.

Herbal ini biasanya digunakan untuk membantu mengobati pembesaran prostat pada pria. Ramuan ini juga terkadang bermanfaat untuk mengatasi kebotakan. Gadis yang namanya dirahasiakan ini meminum saw palmetto untuk mengatasi telogen effluvium, penyebab kerontokan rambut pada anak-anak.

No comments:

Post a Comment